Bayangan yang Selalu Mengikutiku di Malam Pesta
Bulan purnama menggantung rendah, seperti mata perak yang mengintip di antara kabut dunia. Di dunia manusia, pesta dansa digelar di istana yang gemerlap. Gaun-gaun sutra berputar, tawa renyah berdengung, dan aroma anggur merah memenuhi udara. Aku, Lin Yue, berdiri di balkon, merasa asing di tengah kemeriahan. Aku merasa seperti bayangan, hadir namun tak terlihat.
Namun, di dunia roh yang beririsan tipis dengan dunia manusia, pesta itu jauh berbeda. Lentera-lentera kertas menyala BIASA di permukaan danau berkilauan seperti bintang-bintang yang jatuh. Di sana, bayangan-bayangan berbisik, menyuarakan pikiran yang tersembunyi dan kenangan yang terlupakan. Dan bayanganku sendiri… berbicara padaku.
"Kau milik kami, Lin Yue. Kau sudah lama mati di dunia manusia."
Kata-kata itu merasuk ke dalam tulangku, dingin dan menusuk. Kematian? Aku mengingat mimpi-mimpi aneh, penggalan-penggalan ingatan tentang pedang yang berkilauan dan jeritan yang memilukan. Dunia roh adalah rumahku yang sebenarnya? Takdirku yang sebenarnya?
Di dunia manusia, aku adalah seorang selir kesayangan Kaisar. Hidupku mewah namun hampa. Kaisar, wajahnya terukir dalam ketidakpedulian, hanya memandangku sebagai hiasan. Tapi di dunia roh, ada Wei Jun, seorang pemuda yang tatapannya dipenuhi kepedulian. Ia adalah penjaga gerbang antara dunia, seorang pria berwajah teduh namun kekuatannya tak tertandingi. Dia berjanji akan mengungkap kebenaranku.
Setiap malam pesta, aku terombang-ambing antara dua dunia. Di dunia manusia, aku berdansa dengan Kaisar, merasakan tatapan dinginnya. Di dunia roh, aku berlatih ilmu pedang dengan Wei Jun, merasakan kehangatan di setiap sentuhan.
Bulan mengingat namaku. Di dunia manusia, itu adalah nama yang diucapkan dengan nada sinis. Di dunia roh, itu adalah nama yang diucapkan dengan cinta.
Lalu, rahasia itu mulai terkuak. Kematianku di dunia lama bukanlah akhir, melainkan awal. Aku adalah reinkarnasi dari seorang dewi yang memiliki kekuatan untuk menyeimbangkan kedua dunia. Kekuatan yang diperebutkan oleh Kaisar di dunia manusia, dan oleh seorang roh jahat bernama Malam Abadi di dunia roh.
Kaisar, dengan senyum palsunya, tidak mencintaiku. Dia menginginkan kekuatanku. Malam Abadi, dengan janjinya yang manis, ingin memanipulasiku. Hanya Wei Jun, dengan pengorbanan tanpa pamrihnya, yang tulus mencintaiku.
Di puncak pesta dansa, di bawah cahaya bulan yang terang benderang, aku membuat pilihan. Aku menggunakan kekuatanku, kekuatan dewi yang mengalir dalam diriku, untuk menyegel Malam Abadi dan mengkhianati Kaisar yang haus kekuasaan.
Dunia roh dan dunia manusia bergetar, keseimbangan pulih. Aku tahu, aku tidak bisa lagi tinggal di dunia manusia. Takdirku ada di dunia roh, bersama Wei Jun.
Tetapi pertanyaan itu tetap menggantung di udara: Siapa yang mengkhianatiku di kehidupan sebelumnya? Siapa yang merancang kematianku, sehingga aku berakhir di dunia roh? Jawabannya tersembunyi dalam bayangan, dalam bisikan angin, dalam tatapan bulan.
…Karena dalam setiap mimpi, ada benih kebenaran yang menunggu untuk bertunas, dan dalam setiap mantra, ada janji yang harus ditepati.
You Might Also Like: Distributor Skincare Fleksibel Kerja
0 Comments: