Bayangan yang Tersesat di Langit Gelap Di antara kabut lembayung Danau Bulan Sabit, terlukis bayangmu. Bukan bayangan biasa, melainkan roh...

Cerita Populer: Bayangan Yang Tersesat Di Langit Gelap Cerita Populer: Bayangan Yang Tersesat Di Langit Gelap

Cerita Populer: Bayangan Yang Tersesat Di Langit Gelap

Cerita Populer: Bayangan Yang Tersesat Di Langit Gelap

Bayangan yang Tersesat di Langit Gelap

Di antara kabut lembayung Danau Bulan Sabit, terlukis bayangmu. Bukan bayangan biasa, melainkan roh yang menari di antara riak air, serupa melodi qin yang sayup-sayup terdengar di telinga. Ingatkah kau, Aisling, tentang janji di bawah pohon persik yang bersemi abadi? Janji yang kini hanya terukir di dinding kuil yang lapuk, disentuh lumut dan debu waktu.

Setiap tetes embun adalah air mata rembulan, meratapi cinta yang tak pernah nyata. Cinta kita, apakah pernah benar-benar ada? Ataukah hanya mimpi yang kurajut dari benang-benang kerinduan, terinspirasi dari lukisan kuno di Paviliun Angin? Lukisan yang menggambarkan seorang dewi berwajah sayu, menatap langit gelap dengan sepasang mata yang menyimpan seluruh kesedihan alam semesta.

Aku mencari jejakmu di antara barisan lentera yang berpendar redup di Festival Hantu. Setiap wajah yang tersembunyi di balik topeng adalah cermin, memantulkan wajahku yang semakin asing di antara keramaian. Aku mendengar bisikan angin, membawa namamu. Namun, semakin jelas kudengar, semakin jauh pula kau menjauh.

Mungkin kau adalah siluet di balik tirai bambu, yang selalu kurindukan namun tak pernah bisa kugapai. Atau mungkin kau adalah bintang jatuh, yang hanya bersinar sesaat lalu lenyap ditelan kegelapan. Rasa sakit ini... sungguh nyata. Apakah ilusi bisa terasa sepedih ini?

Bertahun-tahun berlalu, aku menemukan sebuah gulungan surat di perpustakaan terlarang. Surat itu bertinta emas, ditulis dengan kaligrafi yang anggun dan familiar. Kata-katanya mengalir seperti air terjun perak, menceritakan kisah seorang putri yang dikutuk untuk mencintai bayangan dirinya sendiri, terperangkap dalam dimensi waktu yang abadi. Putri itu bernama... Aisling.

Dan di akhir surat, tertulis: "Aku adalah bayanganmu, Cinta Pertama. Kita takdirnya takkan pernah bertemu. Maafkan aku."

KEBENARAN itu menyengat, seperti racun mematikan yang perlahan menjalar di nadiku. Keindahan yang selama ini kukejar, ternyata hanya ilusi yang diciptakan oleh hati yang terlalu rindu. Cinta yang kubayangkan, hanyalah bayanganku sendiri.

Kini, aku tahu.

Namun, hatiku masih berbisik: Apakah mungkin... di kehidupan selanjutnya...?

You Might Also Like: Supplier Skincare Tangan Pertama Bisnis

0 Comments: